Minggu - minggu lalu lah akhirnya saya punya pengalaman tuk lebih dekat dengan motor.
Jadi, sebenarnya cuma tinggal semenit lagi belok masuk ke gerbang kampus, tapi jadilah berjam - jam pada akhirnya.
Gak nyangka juga, dengan kecepatan tinggi, saya yang berhenti tuk siap - siap belok ke kampus di sela-sela macetnya mobil, kayak disruduk aja sama banteng. Sama pengendara motor lain dari arah berlawanan.
Kaget! malu? lumayan.
Kita yang sama-sama lagi berkendara dan terburu - buru dengan keperluan masing - masing, akhirnya juga berhenti karena saling bertabrakan.
Bagus!
Sekian menit saling bertanya, "duh, gmna, apa yg rusak?" "ada yang luka?"
Selama itu juga kita baru sadar, setelah denger suara klakson kendaraan lain yang terganggu obrolan "saling perhatian" kita yang masih ditengah jalan.
Sambil tergopoh motor pun saya arahkan ke samping jalan, karena baru sadar juga kalau :
Tuas yang untuk nge-ganti gigi motor (apalah itu namanya) sudah patah.
(gimana mau nurunin tingkat giginya coba? padahal saat itu di posisi gigi 3)
Sedangkan kerusakan motor dia gak telalu berarti > 0,5% of damage.
Dengan berbagai cara kita berusaha untuk berdamai tapi juga sekaligus bertanggung jawab.
Untunglah ada temen yang lagi disekeliling kampus.
(gini ni, kalau Allah sudah berkehendak, dikasih cobaan, tp jg dikasih jalan. SUPER SEKALI INI!)
Yang akhirnya mbantu banget tuk bisa dibenerin ke bengkel.
Yang sebenarnya juga saya gak tau harus gimana, karena ini pengalaman super pertama tentang motor.
Besides, montirnya bilang :
"ini baja tuasnya aja bisa bengkok gini, mana komponen dalemnya juga harus diganti pula, terus apa kabar kaki yang punya motor ini?"
Alhamdulillah, kaki saya sehat wal'afiat, bahkan sampai sekarang juga lupa, gimana posisi kaki waktu itu.
(bener kan, ALLAH pokoknya)
Dengan segala ke-deg-deg-an yang masih sangat terasa di sepanjang hari itu.
Malamnya, berusaha menghibur diri.
Browsinglah video, yang kebetulan kok ya nyentuh banget.
Alhamdulillah tuk semuanya.
Jadi, sebenarnya cuma tinggal semenit lagi belok masuk ke gerbang kampus, tapi jadilah berjam - jam pada akhirnya.
Gak nyangka juga, dengan kecepatan tinggi, saya yang berhenti tuk siap - siap belok ke kampus di sela-sela macetnya mobil, kayak disruduk aja sama banteng. Sama pengendara motor lain dari arah berlawanan.
Kaget! malu? lumayan.
Kita yang sama-sama lagi berkendara dan terburu - buru dengan keperluan masing - masing, akhirnya juga berhenti karena saling bertabrakan.
Bagus!
Sekian menit saling bertanya, "duh, gmna, apa yg rusak?" "ada yang luka?"
Selama itu juga kita baru sadar, setelah denger suara klakson kendaraan lain yang terganggu obrolan "saling perhatian" kita yang masih ditengah jalan.
Sambil tergopoh motor pun saya arahkan ke samping jalan, karena baru sadar juga kalau :
Tuas yang untuk nge-ganti gigi motor (apalah itu namanya) sudah patah.
(gimana mau nurunin tingkat giginya coba? padahal saat itu di posisi gigi 3)
Sedangkan kerusakan motor dia gak telalu berarti > 0,5% of damage.
Dengan berbagai cara kita berusaha untuk berdamai tapi juga sekaligus bertanggung jawab.
Untunglah ada temen yang lagi disekeliling kampus.
(gini ni, kalau Allah sudah berkehendak, dikasih cobaan, tp jg dikasih jalan. SUPER SEKALI INI!)
Yang akhirnya mbantu banget tuk bisa dibenerin ke bengkel.
Yang sebenarnya juga saya gak tau harus gimana, karena ini pengalaman super pertama tentang motor.
Besides, montirnya bilang :
"ini baja tuasnya aja bisa bengkok gini, mana komponen dalemnya juga harus diganti pula, terus apa kabar kaki yang punya motor ini?"
Alhamdulillah, kaki saya sehat wal'afiat, bahkan sampai sekarang juga lupa, gimana posisi kaki waktu itu.
(bener kan, ALLAH pokoknya)
Dengan segala ke-deg-deg-an yang masih sangat terasa di sepanjang hari itu.
Malamnya, berusaha menghibur diri.
Browsinglah video, yang kebetulan kok ya nyentuh banget.
Alhamdulillah tuk semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar